Rabu, 16 Januari 2013

Pengalaman Menarik Tentang Umroh


Inilah Sedikit Pengalaman Saya Tentang Umroh

Saat itu tanggal 08-07-2010 saya berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan umroh yang pertama kalinya. Awalnya saya mengira bahwa waktu perjalanan di makkah hanya berhias  gurun dan bukit berbatuan yang tidak ada kehidupan. Ternyata saya salah, di tengah-tengah luasnya gurun yang tandus itu ternyata ada seorang pengembala wanita yang sedang menggembalakan beberapa ekor dombanya.

Saya  mendapatkan hotel yang jaraknya dekat sekali antara masjid dengan hotel, saya mungkin  sering dapat ke masjid dan tidak khawatir tertinggal shalat lima waktu ataupun ibadah-ibadah yang lainnya, dan Rasul pernah bersabda,” shalat di masjidku ini lebih utama dari pada salat seribu kali di masjid lain, kecuali masjidil haram.” Dan kita di sunnahkan salat arbain, atau shalat fardhu berjamaah 40 kali, saat kita berkunjung. Dalam  riwayat lain Rosul bersabda,” Barang siapa shalat di  masjidku 40 waktu tanpa terputus maka ia selamat dari neraka dan segala siksa, dan selamat dari sifat munfik,” maka dari itu saya merasa sangat beruntung dan menjadi lebih semangat dalam menjalan ibadah.

Di dalam masjid  terdapat ar-roudhah, yang pernah di nyatakan rosul sebagai “Salah satu bagian dari taman surga” Berbekal hal tersebut, tak heran orang berlomba-lomba  untuk dapat salat, berdoa, berdzikir, atau mengaji di ar-roudhah tersebut, dan alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk bisa sholat disana. Mumpung masih di madinah, saya tak  menyia-nyiakan waktu untuk berkunjung ke masjid Qiblatain, dimana masjid itu memiliki dua kubah atua dua kiblat .Menurut sejarah, pada tahun ke dua di Madinah, Rasul dan para sahabat datang untuk menghibur seorang janda tua yang baru mengaalami musibah. Rasulullah shalat zuhur di sana, Saat itu setiap shalat masih menghadap ke Baitul Maqdis (utara), di tengah-tengah  shalat, tiba-tiba turun wahyu dari Allah yaitu Surat Al-baqarah : 143, yang memerintahkan agar Rasul shalat menghadap ke ka’bah di mekkah (selatan) dari madinah. Dan saat itu juga, Rasululloh  mengubah arah salatnya. Di tempat itu lalu di bangun masjid dan di namai Masjid Qiblatain atau masjid dua kiblat.

Setelah empat hari saya di Madinah, saya pun bersiap untuk berihram guna melaksanakan ibadah umroh. Sewaktu akan memasuki tanah suci, saat itu pula saya dan semua jamaah harus sudah berpakaian ihram dan mengetuk pintu perbatasan. Ketuk pintu atau salam yang disebut talbiyah itulah yang harus di ucapkan. Di miqat itu,saya dan jamaah lain melaksanakan sholat sunnah ihram dua rakaat, dan dilanjutkan dengan membaca niat berumroh yakni ”Labbaik allahumma umrotan.” Kami pun kembali naik bus dan melanjutkan perjalanan ke Mekkah. Rombongan kami tiba di Mekkah dan langsung menuju ke hotel untuk menaruh tas bawaan dan makan malam,setelah itu saya beserta rombongan menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan sholat  tahiyatul masjid dan sekaligus salat isya, lalu kami menuju ka’bah dan dipandu oleh ustadz, disana saya merasakan getaran yang berbeda saat saya melakukan tawaf. setiap putaran ang saaya jalani  memberikan rasa yang berbeda, dan itu mengisyaratkan betapa besarnya kekuassaan Allah SWT yang telah menciptakan semuaini. Saat itu saya merasa sangat kecil dan tak memiliki daya apapun. Yang saya iangat hanya kebesaran Sang Pencipta. Tujuh putaran telah saya lalui dan Alhamdulillah saya bias mencium hajar aswad. Sungguh pengalaman ini tak terlupakan bagi saya, terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca artikel saya ini.

Inilah Sedikit Pengalaman Saya Tentang Umroh

Untuk lebih jelasnya klik di sini
Update info, untuk yang belum umroh dan ingin mengumpulkan uangnya silahkan menabung di Bank Mandiri .
#Simak Juga yuk Informasi, lihat  tentang security bank Mandiri yang mempunyai julukan "Bank Mandiri Bank Terbaik Di Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar